Rabu, 14 Juli 2021

Ulasan Teks Artikel

Teks Artikel

Artikel adalah tulisan lengkap dalam media massa, yang membahas isu atau topik tertentu yang aktual secara lugas. Artikel memiliki kesamaan dengan esai yaitu dimana kedua tulisan tersebut sama-sama dijumpai di dalam media massa cetak dan disajikan berdasarkan fakta. Selain itu, perbedaannya yakni artikel dikupas secara lebih objektif, dimana uraian dalam artikel berangkat dari sesuatu yang dipikirkan dan bukan dari sesuatu yang dirasakan. Artikel bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

Ciri-ciri utama artikel yaitu:

  1. Berbasis fakta.
  2. Menyatukan opini-opini dengan isu aktual.
  3. Pembahasan objektif.
  4. Struktur sistematis.
  5. Bahasa baku.

 Artikel selalu mengandung fakta dan opini. Namun, apa itu fakta dan opini?

  • Fakta merupakan pernyataan yang menggambarkan suatu kenyataan secara apa adanya. Maka dapat dikatakan, fakta merupakan sesuatu yang pasti benar adanya. Berikut beberapa pernyataan yang menyatakan fakta, yaitu:
    1. Soekarno adalah presiden pertama Repbulik Indonesia.
    2. LPTK begitu bertebaran sampai ke pelosok-pelosok kecamatan.
    3. Dari hasil uji kompetensi guru (UKG) bahwa nilai rata-rata UKG hanya 56.
  • Opini merupakan pernyataan yang mengungkapkan hasil pemikiran, pandangan, perkiraan, sangkaan, dan sejenisnya tentang suatu fakta. Sehingga menimbulkan kemungkinan pernyataan tersebut benar atau salah. Selain itu, sangat memungkinkan adanya perbedaan pendapat antara pihak yang satu dengan pihak lainnya. Berikut beberapa pernyataan yang menyatakan opini, yaitu: 
    1. Terdapat tumpang tindih kewenangan di lembaga-lembaga pemerintah pusat dengan pemerintahan daerah.
    2. Reputasinya memang tidak meragukan. 
    3. Kejelasan kewenangan dan optimalisasi peran dari lembaga-lembaga itu perlu mendapat perhatian serius dari menteri yang baru.

 

Menurut KBBI, opini diartikan sebagai pendapat, pikiran, atau pendirian. Selain itu, opini juga dapat diartikan sebagai argumentasi. Dalam menyusun opini untuk artikel, opini yang baik yaitu:

  • Opini harus relevan atau diperkuat fakta. 
Sebagai contoh, "prestasi para siswa di SMAN 1 itu mengalami peningkatan". Untuk memperkuat opini tersebut, pernyataan tersebut harus ditunjang oleh fakta yang memadai, misal berupa nilai rata-rata para siswanya yang lebih tinggi atau berbagai kejuaraan yang banyak dimenangi oleh para siswanya dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 
  • Opini harus logis.
Opini yang masuk akal dan dapat  diterima oleh akal sehat dapat mempermudah orang lain untuk lebih mudah memahami dan menerima opini tersebut. Sebagai contoh, "pelaku penghinaan terhadap orang lain harus dituntut agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga".
  • Opini harus jelas.
Sebagai contoh, "selain persoalan penataan sistem organisasi dan birokrasi, ada sejumlah persoalan yang harus mendapat perhatian khusus dari Mendikbud baru yang terkait persoalan pengelolaan guru dan peningkatan kualifikasinya". Opini tersebut tidak jelas dikarenakan bertumpuknya gagasan yang ada di dalam sebuah pernyataan. Oleh karena itu, penyampaiannya harus dipilah menjadi beberapa pernyataan yaitu, "Selain persoalan penataan sistem organisasi dan birokrasi, ada sejumlah persoalan yang harus mendapat perhatian khusus dari Mendikbud baru." dan "Hal itu terkait persoalan pengelolaan guru dan peningkatan kualifikasinya."

 

Artikel dibentuk oleh struktur dan kaidah kebahasaan yang sedikit banyak memiliki kekhasan dibandingkan dengan jenis teks lainnya, yaitu:

  •  Struktur Artikel
Artikel memiliki sistematika tersendiri yaitu tersusun secara tetap atau teratur secara baku sehingga membedakan teks artikel dengan teks sastra ataupun karya-karya yang bersifat populer lainnya seperti esai. Secara umum, struktur teks artikel terdiri atas bagian bagian berikut.
  1. (Pendahuluan) Isu aktual, yakni berupa sorotan peristiwa aktual. Dalam hal ini, artikel memiliki kesamaan dengan editorial. Namun bedanya yaitu isu dalam editorial dipilih oleh redaksi media itu sendiri, sedangkan isu dalam artikel ditentukan berdasarkan minat penulisnya. Selain itu, tidak sedikit pula artikel yang tidak memperhatikan isu tertentu. Artikel seperti ini diawali pernyataan umum berupa pengenalan masalah ataupun gagasan pokok (tesis) yang oleh penulis dianggap penting atau menarik untuk dibahas dan dicarikan penyelesainnya.
  2. (Pembahasan) Rangkaian argumentasi berupa pendapat atau opini penulis terkait dengan isi ataupun topik yang dibahasnya. Bagian ini dilengkapi pula oleh sejumlah fakta, baik yang diperoleh penulis melalui hasil pengamatan, wawancara, maupun dari sumber-sumber tertentu.
  3. (Penutup) Penegasan kembali atas pembahasan sebelumnya. Bagian ini dapat disertai harapan ataupun saran-saran.
  •  Kaidah Kebahasaan Artikel
Kebahasaan artikel memiliki empat ciri utama, sebagai berikut.
  1. Kata baku.
  2. Bermakna lugas.
  3. Banyak Istilah.
  4. Impersonal.
Karateristik dari artikel ada pada penggunaan kata-katanya yang baku, yaitu kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar (berupa pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), tata bahasa baku, dan kamus umum) atau kaidah-kaidah yang dibakukan. Ciri-ciri kata baku:
  1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah.
  2. Tidak dipengaruhi bahasa asing.
  3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan.
  4. Penulisannya sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.
Selain itu, karateristik artikel yaitu ditandai oleh pembagian kedua jenis makna berdasarkan ada-tidaknya penambahan pada makna dasar suatu kata berdasarkan pikiran, kesan, tanggapan pembicara atau penulisnya, yaitu:
  1. Penggunaan kata-kata yang bermakna lugas atau makna denotasi, yakni makna kata yang apa adanya, sesuai dengan makna asalnya; tidak mengalami penambahan ataupun pergeseran-pergeseran. Contoh kata, ibu guru, bermakna perempuan yang pekerjaannya mengajar; ibunya Amir, bermakna perempuan yang melahirkan Amir.
  2. Dikenal pula makna kias atau makna konotasi, yakni makna yang berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang. Makna konotasi merupakan makna denotasi yang telah mengalami penambahan. Contoh kata, ibu kota, bermakna pusat pemerintahan; ibu jari, bermakna jari yang paling besar atau jempol.
Karateristik artikel lainnya yaitu artikel harus terhindar dari penggunaan kata-kata konotatif dan personal. Dengan demikian, artikel akan terhindar dari munculnya perbedaan makna ataupun tanggapan antara yang satu dengan lainnya, juga kata-kata yang digunakan dalam artikel menjadi jelas maksudnya dan bersifat objektif. Dalam artikel, banya dijumpai definisi yang maksudnya untuk menjelaskan suatu kata atau konsep. Dengan begitu, akan diperoleh keajekan makna dan kesimpangsiuran maksud antara penulis dan pembaca dapat dihindari. Selain itu, pada artikel juga banyak dijumpai istilah yang berkaitan dengan topiknya. Istilah adalah kata atau kelompok kata yang pemakaiannya terbatas pada bidang tertentu. Contoh istilah pada bidang pemerintahan, yakni birokrasi, beslit, eselon, honorer, instansi dan lainnya.
 
Langkah-langkah yang harus kita perhatikan untuk menulis artikel yang baik dalam hal isi, struktur, maupun kaidah kebahasaannya adalah sebagai berikut.
  • Menentukan Topik
Topik merupakan pokok karangan. Dalam menulis artikel, kita dapat mengangkat topik apa saja (tidak terbatas) menjadi bahan penulisan artikel. Hanya saja, sebaiknya topik yang kita angkat harus berhubungan dengan peristiwa-peristiwa aktual yang bekenaan dengan masalah hukum, politik, ekonomi, lingkungan hidup, ataupun hal lainnya. Kita juga harus cukup memahami topik tersebut serta memiliki pengetahuan atau pemahaman akan disiplin ilmu tertentu. Akan lebih baik apabila topik yang kita tulis sesuai dengan kapasitas keilmuan dan kompetensi yang kita punya.
  • Mengenali Karakter Media Massa
Seseorang yang ingin menulis artikel di media massa harus paham bahwa media yang ia tuju adalah media yang dibaca oleh banyak orang. Pembacanya pun beragam, baik dari sisi usia, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin, maupun tingkat pendidikan. Dengan demikian, ia harus bisa membuat artikel yang mudah dimengerti oleh semua kalangan pembaca. Namun, setiap media massa memiliki segmen pembaca yang berbeda. Oleh karena itu seorang penulis artikel harus mengenali karateristik dan kaliber media yang dituju. Seorang penulis artikel harus memahami "selera" dan "misi" setiap penerbitan. 
  • Etos Kerja
Menulis artikel memerlukan sebuah ketekunan, kita sebagai penulis kita harus pantang mundur, kita tidak boleh bosan untuk terus berkarya. Untuk menjadi besar, seseorang harus mengawalinya dengan langkah kecil. Meskipun mengalami penolakan, kita harus tetap terus berusaha dan mencoba berbagai peluang dan upaya baik dari media ataupun karya itu sendiri. 
 
Dapat disimpulkan, bahwa langkah-langkah dalam menulis artikel yaitu:
  1. Menentukan topik.
  2. Mengenali karakter media massa.
  3. Mengumpulkan bahan.
  4. Menyiapkan kerangka.
  5. Memperhatikan kaidah kebahasaan yang berlaku di dalam artikel.
 
Berikut contoh artikel.

 Teknologi GPS Terbaru

    Informasi tebaru mengatakan bahwa perusahaan X telah berhasil meluncurkan produk baru dengan teknologi GPS yang sangat canggih. Perusahaan X berhasil mengembangkan sebuah smartphone yang membawa teknologi GPS dalam tingkat yang lebih tinggi. Smartphone tipe T yang diluncurkan pada bulan ini digadang-gadang merupakan smartphone terbaik yang mengangkat sistem GPS dalam berbagai fitur. GPS yang ada dalam smartphone mampu memantau gerakan pemiliknya dan membunyikan alarm jika pemiliknya melakukan sesuatu yang buruk. Jika pemilik kebanyakan duduk, maka smartphone otomatis akan berbunyi dan menyarankan untuk segera bergerak. Jika pemilik sedang berada di tengah jalan, maka smartphone akan memperingatkan bahaya kendaraan yang melintas. Jadi smartphone ini seolah menjadi pengontrol setiap tindakan yang dilakukan.

Sumber: https://www.mapel.id/contoh-artikel/ 

 

    Sekian penjelasan yang dapat saya sampaikan mengenai materi "Teks Artikel". Mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau kata-kata yang kurang berkenan, saya ucapkan terima kasih.

Ulasan Teks Editorial

  Teks Editorial Teks editorial atau tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi dari media yang b...